( eitsss...waktu baca jangan lupa sambil dengerin musik, lagunya Peterpan yang berjudul "Semua Tentang Kita" yaaa ^_^ )
1. Pertemuan
November lalu ditahun 2013, Awal pertemuan yang tidak akan pernah
saya lupakan :).Saat itu saya dengan saudara saya, kami berdua sedang membeli
terang bulan didaerah kawasan rumah kami. Saat sedang membeli terang bulan,
rumah makan di samping penjualan terang bulan yang biasanya tidak ramai
tersebut malam ini terlihat ramai dipenuhi oleh orang-orang asing yang sedang
makan pikir saya ini tumben sekali. Bahkan terlihat dari wajah mereka bukanlah
seperti orang jawa, melainkan orang Timur yang wajahnya sangat asing saya
kenal..ya memang orang timur. Saya dan saudara saya hanya terdiam, menunggu
pesanan kami sambil melihat orang-orang ini dan mendengarkan gaya bahasa mereka
yang sangat asing terdengar di telinga saya.Selang beberapa menit, ada salah
satu orang timur tersebut yang mengajak saya berbicara, dan akhirnya kami pun
berkenalan.
Lalu beberapa dari orang tersebut juga berkenalan dengan saya dan
saudara saya, kami pun melanjutkan perbincangan kami yang menarik ini.
Ditengah-tengah perbincangan kami, terdapat kericuhan di dalam rumah makan
tersebut. Ternyata ada 2 orang lelaki yang sedang berkelahi hingga berlari
keluar dari rumah makan.
Saat itu saya kaget dan tidak suka melihat kejadian
tersebut,kemudian saya menyuruh kawan mereka memisahkan perkelahian itu dengan
sedikit mengomel kepada mereka " haii kalian itu dikota orang
, tolong jaga sikap dan ikuti budaya yang ada disini, hargai kota saya
yogyakarta dan bersikaplah baik disini" ucap saya.
Berbagai macam nasehat saya
berikan kepada mereka bahwa hal sepele tak perlu dibesar-besarkan melihat
mereka juga ke jogja bersama-sama buatlah waktu yang singkat ini menjadi
berharga dan penuh kenangan, serta saya beri pengertian bahwa kota yogyakarta
adalah kota yang santun dan lembut. Setelah itu, Pak Guru mereka datang
dan memanggil 2 anak yang berkelahi tersebut. Selang beberapa saat pesanan
sayapun selesai dan akhirnya saya harus mengakhiri perbincangan yang belum
memuaskan ini kepada kawan-kawan baru saya. Sebelum pulang kami bertukar nomor
handphone dan setelah itu sayapun kembali pulang bersama saudara saya.
2. Komunikasi
Di hari-hari berikutnya
saya hanya berkomunikasi menggunakan handphone dengan mereka, karena saya mau
ujian maka saya tidak bisa keluar rumah bermain dengan mereka untuk sementara
waktu ini. Memang jarak asrama mereka dengan rumah saya hanya berdekatan sekali
sekitar 150 meter. Bahkan setiap saya berangkat dan pulang sekolah saya selalu
melewati asrama mereka, kadang kala saya juga melihat mereka di pagi dan siang
hari ketika mereka sendang makan di rumah makan itu. Yaa ada perasaan ingin
berkunjung menemui mereka melanjutkan perbincangan kami yang tertunda dimalam
itu. Terlalu banyak pertanyaan dipikiran saya yang belum sempat saya lontarkan,
terutama mengenai budaya masing-masing dari daerah kami. Komunikasi saya dan
kawan-kawan saya ini pun berlangsung baik dan menyenangkan.
3.Menyempatkan Waktu Untuk
Mampir
Beberapa dari mereka
seringkali meminta saya untuk berkunjung dan bermain dengan mereka, namun
sayapun belum juga ada waktu untuk kesana. Malam itu ketika saya sedang membeli
sesuatu, saya sempatkan mampir ke asrama mereka..ya saya datang sendiri tidak
dengan saudara saya saat itu. Saat itu saya tiba di asrama dan disambut mereka
dengan baik bahkan menyenangkan sekali, karena saya belum mengenal mereka semua
akhirnya sayapun berkenalan dengan mereka semua :). Ada 1 orang yang berbeda
sekolah dari mereka yang juga berkenalan dengan saya dia berasal dari SMK
Pancasila yang sama-sama sedang menyelesaikan praktek di Yogyakarta. Dia
bernama Robbynson Nawa Gah malam itu robby sedang bermain diasrama mereka.
Akhirnya saya dan kawan-kawan saya bertukar foto dan jejaring sosial malam itu
hanya sebentar saya berkunjung ke asrama, setelah itu saya pulang kerumah.
4. Siapa Mereka?
Yahh ini pasti yang
dipertanyakan, dari tadi saya bercerita tentu belum menerangkan siapa mereka
dari mana mereka dan seperti apa mereka :). Nahh, mereka adalah siswa dan siswi
dari SMK N 1 Wewewa Sumba Barat Daya, mereka terdiri dari 30 siswa dan 6 siswi.
Mereka datang ke Yogyakarta untuk memenuhi syarat kelulusan yaitu menyelesaikan
praktek di Balai Latihan Kerja Yogyakarta yang memang setiap tahun sekolah
mereka datang kesini untuk menyelesaikan tugas akhir semester 5.
Herannya
bertahun-tahun saya tinggal didaerah ini dan baru ini saya kenal dengan mereka,
dari dulu-dulu mungkin saya dirumah saja sehingga tidak mengenal alumni-alumni
mereka. Ohh iya setiap tahun mereka datang ke Yogyakarta selama 2 bulan
praktek, ya cukup lama untuk kalangan pelajar seperti kita :). Mereka disini
dengan di dampingi beberapa guru bahkan ada beberapa guru yang menyempatkan
waktu untuk terbang ke Yogyakarta melihat keadaan mereka, ada juga guru yang
datang naik pesawat hanya untuk ikut menemani mereka diperjalanan pulang ke
Sumba.
Memang kawan saya dari
Sumba ini sangat jauh dari pemikiran saya, mereka yang saya kira seperti orang
timur pada umumnya yaitu papua dan sekitarnya ternyata mereka sangat berbeda
jauh ya sangat jauhhh. Mereka memang keras tapi tidak semua keras dan mereka
keras bukan dengan sembarang keras, mereka keras saat mereka benar pada
tempatnya. Mereka adalah tipe-tipe orang yang kaya akan perhatian baik itu
wanita atau laki-laki, mereka juga peduli dengan sesama. Mereka juga sopan dan
sangat baik, kebiasaan orang-orang sumba ketika disumba adalah mengucapkan
selamat pagi,siang,dan malam kepada setiap orang yang mereka temui dan
memberikan senyuman serta sapaan.
Disini mereka melakukan kebiasaan itu kepada
saya dan saudara saya, saya sangat senang mengenal mereka. Terlebih lagi saya
selalu dipanggil nona oleh mereka, yaitu Nona Betrik atau Nona Nurul :). Disumba sebutan untuk
wanita adalah Nona dan Ina sedangkan untuk Lelaki adalah Ama. Mereka tinggal di
bagian Timur Indonesia yang katanya tertinggal,kekeringan dan miskin, namun
semua pernyataan itu salah setelah saya melihat mereka,mengenal dan berbagi
cerita dengan mereka.
Bagi saya mereka tidak tertinggal, justru saya
melihat dari mereka banyak yang seperti kita bahkan kulit-kulitnya ada juga
yang lebih bersih dari saya. Semua yang mereka lakukan sama halnya seperti saya
disini, barang-barang yang mereka milikipun juga sama sepertihalnya di
Yogyakarta. Apalagi setelah mendengar berbagai cerita dari mereka, itu semakin
membuat saya terkejut dan sedih kenapa banyak orang menganggap mereka hanya
dengan pendapat dari sebagian besar orang bukan karena mereka melihat dan
membuka mata bahwa Indonesia Timur itu sebenarnya Kaya dan Sangat Santun
Budayanya.
Bagaimana tidak??? lihat
saja di Sumba mereka mempunyai alam yang indah,pantai-pantainya,air
terjunnya,kebun,hutan serta hewan ternaknya yang berupa kuda,kerbau,ayam,dll
yang jumlahnya ribuan. Untuk mengambil wanita sumba saja seorang lelaki harus
mampu memberikan Puluhan ekor ternak bahkan ratusan,Emas,Uang,Kain tenun Sumba
asli dan berbagai keperluan lainnya. Lengkapkan...ya memang wanita sumba itu
mahal karena disana masih menggunakan perpaduan berdasarkan adat
istiadat.
Beberapa daerah disana masih ada yang menganut agama marapu dari
nenek moyang megalithik. Memang kekayaan yang mereka
miliki tidak akan terlihat kalo tidak kita sendiri yang membuka mata kita untuk
melihatnya, mereka bukan orang-orang yang suka memperlihatkan kekayaan daerah
mereka karena mereka takut kebudayaan yang melekat dari daerah mereka hilang
oleh berkembangnya zaman, mereka sangat menjaga kebudayaan mereka. Mereka kaya
tetapi mereka belum bisa mengembangkanya seperti kota-kota besar karena mereka
cinta daerahnya seperti ini yang kaya akan budaya,alam yang asli dan
sebagainya.
Lihat saja ribuan hewan ternak disana tidak pernah habis dan
jumlahnya juga tidak melebihi batas, karena hewan disana habis hanya untuk
dimakan kalaupun dijual disana hewan sangat murah , berbeda dengan di
Yogyakarta sapi saja harganya diatas 10 juta, perairan disana juga baik dan
bagus.
Nahh, untuk masalah
kekeringan, apakah sumba kekeringan??? jawabanya tidak bahkan disana sering
hujan kalopun hujan bisa lama sekali kadang berhari-hari juga. Itu yang membuat
perkebunan mereka subur dan Tanaman disana hidup sangat indah serta daerah
disana masih sangat hijau. Wahh kayakan, bahan pangan ada lengkap, pakaian, rumah
disana juga sudah modern. Bahkan kain tenun sumba yang aslipun disana masih
dikembangkan sampai sekarang :). Memang ada beberapa daerah yang tertinggal
namun sebagian besar daerah disana sangat berkecukupan.
Ohh kalian mau tau juga?
ternyata disumba itu memiliki tambang, dulu pernah ada perusahaan luar negri
yang akan membeli tanah itu dan menjadikannya perusahaan tambang akan tetapi
masyarakat sumba menolak karena mereka tidak mau daerah yang hijau itu berubah
menjadi pasir yang nantinya akan merubah kebudayaan yang ada di Sumba :).Saya
memang belum pernah ke Sumba tetapi sedikit Pengetahuan tentang Sumba ini saya
ambil dari beberapa banyak artikel dari berbagai sumber yang pernah saya baca
dan berbagai cerita dari kawan-kawan sumba serta berbagai cerita dari
orang-orang jawa yang pernah ke Sumba.
Ohh iya nama teman-teman
saya adalah Ina Lysa, Ina Linche, Ina Asty, Ina Neri, Ama Ell Rynto, Ama Richard,
Ama Boby, Ama Gusty, Ama obbet, Ama Rony, Ama Rilus, Ama Heryl, Minggus, Ama Frengky, Ama
Nicho, Ama Andy, Ama Boxer, Ama Martin, Ama Yakup, Ama Oryz, Ama Yusuf
Rewa, Ama Jekzon, dan kawan-kawan lainnya :).
Aaahhh, saya sangat kaget
dan sangat kagum mengenal mereka, saya sangat bersyukur mengenal mereka mungkin
tidak semua orang sumba seperti mereka, namun yang saya kenal sekarang adalah
orang sumba yang dimata saya sangat baik dan sangat saya kenang selamanya.
Mengenal mereka adalah membuka lebar Mata dan Hati saya bahwa Indonesia itu
Luas Besar dan Kaya, pemikiran orang-orang sekitar selama ini salah bahkan
berjungkir balik dengan fakta yang ada. Sungguh saya sedih,hati saya
menangis, mengapa saya sebagai warga Indonesia tidak tau banyak mengenai daerah
dan wilayah Bangsa saya, hanya kota-kota besar saja yang saya tau dan
terupdate.
Ini membuat rasa cinta saya untuk Indonesia semakin
lekat,cita-cita saya semakin berkobar bahwa Indonesia akan saya jelajahi,
kelilingi dan saya akan berteriak bahwa Saya Cinta Indonesia. Sumba?? Tenang
saja pasti saya akan menginjakkan kaki dipulau itu dan membawa sejuta
kebahagiaan disana :).
5. Menghabiskan Sisa-Sisa
Terakhir di Yogyakarta
Setelah beberapa hari, saya tidak berkunjung kesana karena saya
mempersiapkan diri dengan belajar untuk ujian akhir semester hingga ujian
selesai. Ujian ini berlangsung seminggu lebih dengan menyelesaikan
tugas-tugasnya bisa dibilang 2 mingguan lebih. Saya sudah beberapa minggu tidak
ke asrama dan saya hanya berkomunikasi lewat sosmed (sosial media) dan
handphone. Kali ini mereka selalu meminta saya untuk kesana karena mereka
sebentar lagi akan pulang ke Sumba. Tidak di hp atau sosmed mereka selalu
menanyakan kapan saya akan kesana,kapan saya selesai ujian, mereka juga memberi
saya semangat belajar dan menyelesaikan tugas-tugas saya :). Setelah beberapa minggu itu akhirnya ujian dan tugas saya
selesai, saya pun menghubungi lysa dan linche disiang hari.
Saya bilang bahwa
saya akan kesana akhirnya sayapun kesana sendirian,saya ditunggu oleh
lysa,linche dan asty di gerbang BLK dekat kantor satpam siang itu. Setelah
sampai, saya akhirnya bermain dan cerita dikamar lysa dan linche, ahhh kami
bertiga berbagi cerita dari cerita pribadi sampai yang tidak pribadi
haha. Kami curhat-curhatan siang itu dan melepas rindu , yahh maklum anak
remajakan :). Sore harinya saya bermain bersama kawan-kawan. Lalu ada seorang
lelaki yang datang dan meminta foto bersama saya, kata dia "nona saya
minta foto ya,buat kenangan saya nanti pulang disumba :)" dengan senang
hati saya menerima permintaanya dan berfoto bersama dia. Saya baru itu
melihatnya dan bahkan belum berkenalan denganya, diapun langsung pergi bermain
bola bersama kawan-kawannya. Setelah waktu berganti malam, sayapun ikut makan
malam bersama mereka di rumah makan itu, yahh disana kami makan bersama-sama
dengan kawan dengan pak guru juga. Kemudian sayapun bertanya kepada linche
dan lysa dengan pertanyaan yang belum sempat saya tanyakan. Saya bertanya siapa
lelaki yang tadi sore minta saya foto bersamanya. Jawab lysa dan linche, dia
adalah pemain bola dan salah seorang paskibra di Sumba, dia bernama
Apryantho Sofyan Ell Tanggela. Karena saya lupa akan wajahnya sayapun
ditunjukkan kembali oleh lysa dan linche, kemudian setelah selesai makan
sayapun kembali keasrama bersama kawan-kawan.
Di perjalanan saya bertemu dengan
lelaki itu dan saya mulai berbincang-bincang dengannya mengenai bola, mengenai
dia dan mengenai semuanya yang biasa saya bicarakan dengan kawan-kawan
sumba. Kami pun tiba diasrama dan melanjutkan perbincangan kami bersama
teman-teman, kami membicarakan perguruan tinggi setelah lulus nanti, ternyata
ell dan kawan-kawan juga mau melanjutkan s1 nya di Yogyakarta. Ell orangnya asik,lucu,baik,perhatian,cuek cuek nyenengin dan yaa sedikit misterius :p,
akhirnya kami pun bersahabat bersama linche lysa dan kawan-kawan dekat lainnya.
Yahh setelah itu saya linche bermain bola bersama teman-teman lainnya dihalaman
asrama, hanya bermain tendang bola saja. Karena ell pemain bolla saya minta dia
bermain tapi dia tidak mau karena malu.
Ohh iya ada 1 lagi patner dilapangan
bersama Ell , dia bernama Richard Melton dia orangnya baik,sedikit pendiam,
ramah,dan perhatian. Posisi Ell adalah gelandang sedangkan Richard adalah
Striker, mereka ternyata bersahabat sejak smp,smk bahkan mau kuliah sama-sama
dijogja. Setelah bermain bola, saya bertemu dengan pak guru akhirnya sayapun
berbincang-bincang dengan pak guru sedikit lama. Karena waktu sudah hampir
larut malam sayapun disms untuk pulang dan akhirnya saya pulang, malam itu
kakak saya yang menjemput saya di asrama :). Semenjak malam itu sampai
mereka pulang saya selalu ke asrama, di hari-hari berikutnya saya selalu datang
bersama saudara saya yang bernama Sarah. Kami berduapun sering berkunjung ke
asrama untuk bermain dan berbagi cerita bersama kawan-kawan.
Dari kami membeli
brownis dan membawanya untuk cemilan kami ketika bermain disana, lalu ketika
kami menggila bersama lysa dan linche serta boby, ohh iya boby sahabat kami
jugaa dia anaknya lucu bangett, kalo ngomong tidak jelas, terus bicaranya cepat
sekali dan sukanya melawak dengan mimik wajah yang dia mainkan sesuai apa yang
dia bicarakan hahaha. Setiap saya kesana saya juga selalu ngajarin lysa dan
linche dance kadang beberapa anak juga ikut berlatih dance, begitu juga mereka
juga mengajarkan saya tarian-tarian sumba, asik banget dehh,jadi kami sama-sama
bertukar budaya. Saya juga diajarin suffle oleh Minggus, Minggus anaknya jago
banget kalo suruh suffle aduhh buat saya iri hehe oryz juga pintar suffle tapi
oryz anaknya pemalu, oryz adalah pria yang berkulit paling putih sendiri yaa
dia memang lebih putih dari saya juga hehe. Terkadang saya dan Minggus itu
battle suffle , walaupun saya tidak bisa saya berusaha untuk bisa seperti
Minggus dan saya sekarang mulai bisa karena minggus tantangan saya :).
Kami
juga selalu bernyanyi dan gitaran diasrama, saya membawa gitar untuk mereka,
dan yang jago main gitar itu Ell, dia kadang bermain gitar untuk saya dengan petikan-petikan
indahnya dan instrumen cannon yang dia mainkan. Pak guru juga selalu datang
bergabung bersama kami dan bercerita-cerita dengan saya. Kami disana hanya
habis waktu untuk bercerita dan menggila. Bersama merekaaa hanya ada canda
tawa dan ejekan diantara kami :D.
Yahh, kebahagiaan yang sebelumnya tidak
pernah saya rasakan ini akan berakhir sebentar lagi tentunya akan menjadi
kenangan yang abadi bagi kami. Bagaimana tidak??? perkenalan yang begitu cepat,
kebersamaan yang begitu singkat dan kasih sayang yang begitu melekat ini akan
menjadi sakit yang teramat sakit,sedih yang teramat sedih,dan rindu yang
teramat rindu.
Beginilah hidup...jauh menjadi dekat dan dekat menjadi jauh,
Saudara bisa menjadi musuh, dan Orang lain bisa menjadi saudara. Persahabatan
yang tidak pernah memandang dari apapun hanya mengenal kebaikan dan kenyamanan.
Sisa-sisa terakhir mereka di Yogyakarta yang penuh kebahagiaan,
kesenangan,canda,tawa, yahh semuanya tidak terasa,ternyata amat begitu cepat.
Dan pada akhirnya malam itupun tiba.
6. Candaa Tawa Menjadi Luka
dan Air Mata
Yogyakarta, 24 Desember
2013..malam itu mereka akan berangkat pukul 20.00 wib.
Biss pariwisata yang
akan mengantarkan mereka pulang akan tiba di Asrama pada pukul delapan malam.
Siang sepulang sekolah saya bergegas pulang ketika itu hujan deras, dirumah
saya mempersiapkan semua makanan dan kenang-kenangan. Saya bergegas mandi dan
bersiap-siap , karena mereka pulang pukul 20.00 wib saya berencana akan kesana
sekitar pukul 15.00 wib. Setelah semuanya siap akhirnya saya dan sarah menuju
ke asrama. Diasrama saya membantu lysa dan linche berkemass-kemas, menyapu
asrama yaaa kegiatan ini membuat kami sakit. Kami menyadari sebentar lagi kami
tidak bisa melihat wajah satu sama lain. Semua kawan-kawan sibuk mengemas
barang-barang mereka,belanjaan mereka, koper-koper mereka, dan segalanya.
Sepanjang pengemasan kami banyak terdiam, karena bingung mau bicara apa mungkin
karena hati kami sudah mulai sedih dan sakit. Setelah selesai berkemas-kemas,
akhirnya merek membersihkan diri.
Sekitar pukul 18.30 wib mereka pun makan
malam. Hujan deras yang
membasahi kota Yogyakarta malam itu juga membasahi hati kami. Setelah
itu kami berkumpul dan bergabung kembali. Malam itu kami banyak sekali berfoto,
bersama pak guru, dan kawan-kawan dari berberapa jurusan. Kamipun juga
melakukan doa bersama agar mereka diperjalanan selamat sampai tujuan dengan
bimbingan pak guru. Setelah itu waktu menunjukan pukul 20.00 wib, biss tak
kunjung datang, lalu pak guru mendapat telphone bahwa biss tiba sekitar pukul
23.00 wib dikarenakan cuaca yang buruk dan macet diperjalanan menuju asrama.
Akhirnya, kami menghabiskan waktu bersama-sama ,
bernyanyi-nyanyi,bercerita-cerita dan akhirnya canda dan tawa malam itu menjadi
tangisan dan sakit yang amat dalam.
Saya menangis melihat wajah kawan-kawan
saya yang sebentar lagi akan pergi meninggalkan saya dan sarah. Saya menangis
mengingat bahwa besok saya tidak akan datang lagi keasrama ini dan tidak ada
lagi percakapan diantara kita, yang ada hanyalah komunikasi lewat handphone dan
sosmed. Yaaaa, malam itu air mata saya membanjir deras dengan lantunan
musik yang diputarkan oleh beberapa anak yang menggoda saya, sehingga hati saya
terasa semakin tergores-gores dan luka ini teramat sakit. Kami menanti biss
datang dengan kesedihan,sesekali kami mendengar suara biss, kami pikir itu biss
sudah datang dan alhamdulillah ternyata belum. Kami sangat takut biss itu
datang, kami sangat sedih di malam perpisahan ini semua berkata "sakit ini
hati sangat sakit :')".
Di detik-detik,menit-menit terakhir itupun
kami semakin terlarut dalam kesedihan, waktu sudah menunjukan pukul 23.00 wib.
Biss juga tak kunjung datang dan hujan deras tak juga berhenti, akhirnya hingga
waktu menunjukkan pukul 23.30 WIB, saya ditelphone kakak saya bahwa saya
disuruh pulang karena sudah larut malam dan akan dijemput oleh papa saya.
Sayapun mengiyakan telphone dari kakak saya. Setelah itu saya berpamitan kepada
kawan-kawan saya dan mengucapkan berbagai nasehat, kenangan dan harapan. Kami
pasti akan bertemu kembali, dan saya pasti akan ke Sumba kelak nanti, akhirnya
papa saya datang dan sayapun pulang malam itu pukul 00.00 WIB bersama sarah
sambil membawa gitar kami.
Seharusnya saya dan sarah
yang saat itu melihat kawan-kawan kami pergi meniggalkan kami, akan tetapi
justru kebalikanya, mereka yang melihat kami pergi. Setelah beberapa menit
sampai dirumah, saya dapat sms dari kawan sumba bahwa biss mereka telah datang,
dan mereka akan segera berangkat :').
Ohh, baru sebentar saya pulang biss
sudah datang, saat itu mendengar keberangkatan mereka saya semakin menangis
didalam kamar. Malam itu banyak kawan-kawan Sumba yang sms saya sambil mengucapkan
berbagai macam salam dan kata perpisahan kepada saya, "Selamat Tinggal
Nona Betrik Nona Nurul Selamat Tinggal Yogyakarta ,sampai berjumpa lagi kota
yang penuh kenangan bla bla bla" aduhh, ahh hati saya semakin tidak kuat
menahan rasa sakit ini :'(.
Yahh setelah itu mereka sudah meninggalkan
kota Yogyakarta dan Keesokan harinya hingga beberapa hari saya masih terpuruk
didalam kesedihan saya. Memang berat , tetapi lamaa kelamaan saya mulai bisa
menerima dan mulai terbiasa menjalaninya, karena kekuatan kepercayaan saya
bahwa kami pasti akan bertemu kembali :).
Saya sangat menyayangi
mereka, lysa dan linche dan sarah adalah sahabat saya, kami sangat cocok dan
sangat akrab bahkan bisa dibilang setipe :D. Ini adalah kisah Pelajar Jawa
dan Sumba yang menjalin Tali Persahabatan begitu erat tanpa memandang apapun,
yang kami tau adalah kenyamanan, kebahagiaan, kebaikan, dan pembelajaran yang
positive.
Waktu ini tidak akan pernah terulang kembali, ini semua hanya bisa
dikenang dan dirasakan :). Kalaupun berjumpa kembali mungkin tidak sebanyak
kami kemarin, Pak guru juga menjadi kenangan buat saya banyak saya berbagi
cerita dengan pak guru.
Sampai Jumpa Pak Guru dan
Kawan-Kawan SMK 1 Wewewa Sumba Barat Daya, Saya akan selalu meRindukan kalian
sahabat :). Ingat kami di Yogyakarta yaa Sampai berjumpa kembali di Tangga
Kesuksesan...amin :3
Beginilah hidup harus kita
jalani bagaimanapun keadaannya, dan kita harus tetap SEMANGAT untuk meraih
cita-cita di Masa Depan!
sekian dulu yaa cerita dari sayaaaaa sahabat, semoga
bermanfaat :)
-Semua Tentang
Kita-
"Bersama Pak Franz dan Pak Guru <3"
"Nurul with Linche and Sarah with Lysa"
"Me With Super Boy Ell, Richard, Roy, dan Boby"
"Di Asrama Putri with beloved best friend Lysa and Sarah"
"My Mood Booster, Sarah, Linche and Lysa mumumu :3"
"Malam Perpisahan di BLK Yogyakarta :')"
"Haha ini Ekspresi dadakan or spontan ^_^ "
"Memory off Yogyakarta in my heart, 24 Desember 2014 :3"