Senin, 17 Februari 2014

Dibalik Timur Indonesia ada Persahabatan yang Jauh Sejauh SUMBA

( eitsss...waktu baca jangan lupa sambil dengerin musik, lagunya Peterpan yang berjudul "Semua Tentang Kita" yaaa ^_^ )


1. Pertemuan

November lalu ditahun 2013, Awal pertemuan yang tidak akan pernah saya lupakan :).Saat itu saya dengan saudara saya, kami berdua sedang membeli terang bulan didaerah kawasan rumah kami.  Saat sedang membeli terang bulan, rumah makan di samping penjualan terang bulan yang biasanya tidak ramai tersebut malam ini terlihat ramai dipenuhi oleh orang-orang asing yang sedang makan pikir saya ini tumben sekali. Bahkan terlihat dari wajah mereka bukanlah seperti orang jawa, melainkan orang Timur yang wajahnya sangat asing saya kenal..ya memang orang timur. Saya dan saudara saya hanya terdiam, menunggu pesanan kami sambil melihat orang-orang ini dan mendengarkan gaya bahasa mereka yang sangat asing terdengar di telinga saya.Selang beberapa menit, ada salah satu orang timur tersebut yang mengajak saya berbicara, dan akhirnya kami pun berkenalan.

Lalu beberapa dari orang tersebut juga berkenalan dengan saya dan saudara saya, kami pun melanjutkan perbincangan kami yang menarik ini. Ditengah-tengah perbincangan kami, terdapat kericuhan di dalam rumah makan tersebut. Ternyata ada 2 orang lelaki yang sedang berkelahi hingga berlari keluar dari rumah makan.
Saat itu saya kaget dan tidak suka melihat kejadian tersebut,kemudian saya menyuruh kawan mereka memisahkan perkelahian itu dengan sedikit mengomel kepada mereka " haii kalian itu dikota orang , tolong jaga sikap dan ikuti budaya yang ada disini, hargai kota saya yogyakarta dan bersikaplah baik disini" ucap saya.
Berbagai macam nasehat saya berikan kepada mereka bahwa hal sepele tak perlu dibesar-besarkan melihat mereka juga ke jogja bersama-sama buatlah waktu yang singkat ini menjadi berharga dan penuh kenangan, serta saya beri pengertian bahwa kota yogyakarta adalah kota yang santun dan lembut. Setelah itu, Pak Guru mereka datang dan memanggil 2 anak yang berkelahi tersebut. Selang beberapa saat pesanan sayapun selesai dan akhirnya saya harus mengakhiri perbincangan yang belum memuaskan ini kepada kawan-kawan baru saya. Sebelum pulang kami bertukar nomor handphone dan setelah itu sayapun kembali pulang bersama saudara saya.


2. Komunikasi

Di hari-hari berikutnya saya hanya berkomunikasi menggunakan handphone dengan mereka, karena saya mau ujian maka saya tidak bisa keluar rumah bermain dengan mereka untuk sementara waktu ini. Memang jarak asrama mereka dengan rumah saya hanya berdekatan sekali sekitar 150 meter. Bahkan setiap saya berangkat dan pulang sekolah saya selalu melewati asrama mereka, kadang kala saya juga melihat mereka di pagi dan siang hari ketika mereka sendang makan di rumah makan itu. Yaa ada perasaan ingin berkunjung menemui mereka melanjutkan perbincangan kami yang tertunda dimalam itu. Terlalu banyak pertanyaan dipikiran saya yang belum sempat saya lontarkan, terutama mengenai budaya masing-masing dari daerah kami. Komunikasi saya dan kawan-kawan saya ini pun berlangsung baik dan menyenangkan.


3.Menyempatkan Waktu Untuk Mampir 

Beberapa dari mereka seringkali meminta saya untuk berkunjung dan bermain dengan mereka, namun sayapun belum juga ada waktu untuk kesana. Malam itu ketika saya sedang membeli sesuatu, saya sempatkan mampir ke asrama mereka..ya saya datang sendiri tidak dengan saudara saya saat itu. Saat itu saya tiba di asrama dan disambut mereka dengan baik bahkan menyenangkan sekali, karena saya belum mengenal mereka semua akhirnya sayapun berkenalan dengan mereka semua :). Ada 1 orang yang berbeda sekolah dari mereka yang juga berkenalan dengan saya dia berasal dari SMK Pancasila yang sama-sama sedang menyelesaikan praktek di Yogyakarta. Dia bernama Robbynson Nawa Gah malam itu robby sedang bermain diasrama mereka. Akhirnya saya dan kawan-kawan saya bertukar foto dan jejaring sosial malam itu hanya sebentar saya berkunjung ke asrama, setelah itu saya pulang kerumah.



4. Siapa Mereka?

Yahh ini pasti yang dipertanyakan, dari tadi saya bercerita tentu belum menerangkan siapa mereka dari mana mereka dan seperti apa mereka :). Nahh, mereka adalah siswa dan siswi dari SMK N 1 Wewewa Sumba Barat Daya, mereka terdiri dari 30 siswa dan 6 siswi. Mereka datang ke Yogyakarta untuk memenuhi syarat kelulusan yaitu menyelesaikan praktek di Balai Latihan Kerja Yogyakarta yang memang setiap tahun sekolah mereka datang kesini untuk menyelesaikan tugas akhir semester 5.
Herannya bertahun-tahun saya tinggal didaerah ini dan baru ini saya kenal dengan mereka, dari dulu-dulu mungkin saya dirumah saja sehingga tidak mengenal alumni-alumni mereka. Ohh iya setiap tahun mereka datang ke Yogyakarta selama 2 bulan praktek, ya cukup lama untuk kalangan pelajar seperti kita :). Mereka disini dengan di dampingi beberapa guru bahkan ada beberapa guru yang menyempatkan waktu untuk terbang ke Yogyakarta melihat keadaan mereka, ada juga guru yang datang naik pesawat hanya untuk ikut menemani mereka diperjalanan pulang ke Sumba. 
Memang kawan saya dari Sumba ini sangat jauh dari pemikiran saya, mereka yang saya kira seperti orang timur pada umumnya yaitu papua dan sekitarnya ternyata mereka sangat berbeda jauh ya sangat jauhhh. Mereka memang keras tapi tidak semua keras dan mereka keras bukan dengan sembarang keras, mereka keras saat mereka benar pada tempatnya. Mereka adalah tipe-tipe orang yang kaya akan perhatian baik itu wanita atau laki-laki, mereka juga peduli dengan sesama. Mereka juga sopan dan sangat baik, kebiasaan orang-orang sumba ketika disumba adalah mengucapkan selamat pagi,siang,dan malam kepada setiap orang yang mereka temui dan memberikan senyuman serta sapaan.
Disini mereka melakukan kebiasaan itu kepada saya dan saudara saya, saya sangat senang mengenal mereka. Terlebih lagi saya selalu dipanggil nona oleh mereka, yaitu Nona Betrik atau Nona Nurul :). Disumba sebutan untuk wanita adalah Nona dan Ina sedangkan untuk Lelaki adalah Ama. Mereka tinggal di bagian Timur Indonesia yang katanya tertinggal,kekeringan dan miskin, namun semua pernyataan itu salah setelah saya melihat mereka,mengenal dan berbagi cerita dengan mereka. 
Bagi saya mereka tidak tertinggal, justru saya melihat dari mereka banyak yang seperti kita bahkan kulit-kulitnya ada juga yang lebih bersih dari saya. Semua yang mereka lakukan sama halnya seperti saya disini, barang-barang yang mereka milikipun juga sama sepertihalnya di Yogyakarta. Apalagi setelah mendengar berbagai cerita dari mereka, itu semakin membuat saya terkejut dan sedih kenapa banyak orang menganggap mereka hanya dengan pendapat dari sebagian besar orang bukan karena mereka melihat dan membuka mata bahwa Indonesia Timur itu sebenarnya Kaya dan Sangat Santun Budayanya. 
Bagaimana tidak??? lihat saja di Sumba mereka mempunyai alam yang indah,pantai-pantainya,air terjunnya,kebun,hutan serta hewan ternaknya yang berupa kuda,kerbau,ayam,dll yang jumlahnya ribuan. Untuk mengambil wanita sumba saja seorang lelaki harus mampu memberikan Puluhan ekor ternak bahkan ratusan,Emas,Uang,Kain tenun Sumba asli dan berbagai keperluan lainnya. Lengkapkan...ya memang wanita sumba itu mahal karena disana masih menggunakan perpaduan berdasarkan adat istiadat.
Beberapa daerah disana masih ada yang menganut agama marapu dari nenek moyang megalithik. Memang kekayaan yang mereka miliki tidak akan terlihat kalo tidak kita sendiri  yang membuka mata kita untuk melihatnya, mereka bukan orang-orang yang suka memperlihatkan kekayaan daerah mereka karena mereka takut kebudayaan yang melekat dari daerah mereka hilang oleh berkembangnya zaman, mereka sangat menjaga kebudayaan mereka. Mereka kaya tetapi mereka belum bisa mengembangkanya seperti kota-kota besar karena mereka cinta daerahnya seperti ini yang kaya akan budaya,alam yang asli dan sebagainya. 
Lihat saja ribuan hewan ternak disana tidak pernah habis dan jumlahnya juga tidak melebihi batas, karena hewan disana habis hanya untuk dimakan kalaupun dijual disana hewan sangat murah , berbeda dengan di Yogyakarta sapi saja harganya diatas 10 juta, perairan disana juga baik dan bagus. 
Nahh, untuk masalah kekeringan, apakah sumba kekeringan??? jawabanya tidak bahkan disana sering hujan kalopun hujan bisa lama sekali kadang berhari-hari juga. Itu yang membuat perkebunan mereka subur dan Tanaman disana hidup sangat indah serta daerah disana masih sangat hijau. Wahh kayakan, bahan pangan ada lengkap, pakaian, rumah disana juga sudah modern. Bahkan kain tenun sumba yang aslipun disana masih dikembangkan sampai sekarang :). Memang ada beberapa daerah yang tertinggal namun sebagian besar daerah disana sangat berkecukupan. 
Ohh kalian mau tau juga? ternyata disumba itu memiliki tambang, dulu pernah ada perusahaan luar negri yang akan membeli tanah itu dan menjadikannya perusahaan tambang akan tetapi masyarakat sumba menolak karena mereka tidak mau daerah yang hijau itu berubah menjadi pasir yang nantinya akan merubah kebudayaan yang ada di Sumba :).Saya memang belum pernah ke Sumba tetapi sedikit Pengetahuan tentang Sumba ini saya ambil dari beberapa banyak artikel dari berbagai sumber yang pernah saya baca dan berbagai cerita dari kawan-kawan sumba serta berbagai cerita dari orang-orang jawa yang pernah ke Sumba.

Ohh iya nama teman-teman saya adalah Ina Lysa, Ina Linche, Ina Asty, Ina Neri, Ama Ell Rynto, Ama Richard, Ama Boby, Ama Gusty, Ama obbet, Ama Rony, Ama Rilus, Ama Heryl, Minggus, Ama Frengky, Ama Nicho, Ama Andy, Ama Boxer, Ama Martin, Ama Yakup, Ama Oryz, Ama Yusuf Rewa, Ama Jekzon, dan kawan-kawan lainnya :).

Aaahhh, saya sangat kaget dan sangat kagum mengenal mereka, saya sangat bersyukur mengenal mereka mungkin tidak semua orang sumba seperti mereka, namun yang saya kenal sekarang adalah orang sumba yang dimata saya sangat baik dan sangat saya kenang selamanya. Mengenal mereka adalah membuka lebar Mata dan Hati saya bahwa Indonesia itu Luas Besar dan Kaya, pemikiran orang-orang sekitar selama ini salah bahkan berjungkir balik dengan fakta yang ada. Sungguh saya sedih,hati saya menangis, mengapa saya sebagai warga Indonesia tidak tau banyak mengenai daerah dan wilayah Bangsa saya, hanya kota-kota besar saja yang saya tau dan terupdate.
Ini membuat  rasa cinta saya untuk Indonesia semakin lekat,cita-cita saya semakin berkobar bahwa Indonesia akan saya jelajahi, kelilingi dan saya akan berteriak bahwa Saya Cinta Indonesia. Sumba?? Tenang saja pasti saya akan menginjakkan kaki dipulau itu dan membawa sejuta kebahagiaan disana :).


5. Menghabiskan Sisa-Sisa Terakhir di Yogyakarta

Setelah beberapa hari, saya tidak berkunjung kesana karena saya mempersiapkan diri dengan belajar untuk ujian akhir semester hingga ujian selesai. Ujian ini berlangsung seminggu lebih dengan menyelesaikan tugas-tugasnya bisa dibilang 2 mingguan lebih. Saya sudah beberapa minggu tidak ke asrama dan saya hanya berkomunikasi lewat sosmed (sosial media) dan handphone. Kali ini mereka selalu meminta saya untuk kesana karena mereka sebentar lagi akan pulang ke Sumba. Tidak di hp atau sosmed mereka selalu menanyakan kapan saya akan kesana,kapan saya selesai ujian, mereka juga memberi saya semangat belajar dan menyelesaikan tugas-tugas saya :). Setelah beberapa minggu itu akhirnya ujian dan tugas saya selesai, saya pun menghubungi lysa dan linche disiang hari.

Saya bilang bahwa saya akan kesana akhirnya sayapun kesana sendirian,saya ditunggu oleh lysa,linche dan asty di gerbang BLK dekat kantor satpam siang itu. Setelah sampai, saya akhirnya bermain dan cerita dikamar lysa dan linche, ahhh kami bertiga berbagi cerita dari cerita pribadi sampai yang tidak pribadi haha. Kami curhat-curhatan siang itu dan melepas rindu , yahh maklum anak remajakan :). Sore harinya saya bermain bersama kawan-kawan. Lalu ada seorang lelaki yang datang dan meminta foto bersama saya, kata dia "nona saya minta foto ya,buat kenangan saya nanti pulang disumba :)" dengan senang hati saya menerima permintaanya dan berfoto bersama dia. Saya baru itu melihatnya dan bahkan belum berkenalan denganya, diapun langsung pergi bermain bola bersama kawan-kawannya. Setelah waktu berganti malam, sayapun ikut makan malam bersama mereka di rumah makan itu, yahh disana kami makan bersama-sama dengan kawan dengan pak guru juga. Kemudian sayapun bertanya kepada linche dan lysa dengan pertanyaan yang belum sempat saya tanyakan. Saya bertanya siapa lelaki yang tadi sore minta saya foto bersamanya. Jawab lysa dan linche, dia adalah pemain bola dan salah seorang paskibra di Sumba, dia bernama Apryantho Sofyan Ell Tanggela. Karena saya lupa akan wajahnya sayapun ditunjukkan kembali oleh lysa dan linche, kemudian setelah selesai makan sayapun kembali keasrama bersama kawan-kawan.

Di perjalanan saya bertemu dengan lelaki itu dan saya mulai berbincang-bincang dengannya mengenai bola, mengenai dia dan mengenai semuanya yang biasa saya bicarakan dengan kawan-kawan sumba. Kami pun tiba diasrama dan melanjutkan perbincangan kami bersama teman-teman, kami membicarakan perguruan tinggi setelah lulus nanti, ternyata ell dan kawan-kawan juga mau melanjutkan s1 nya di Yogyakarta. Ell orangnya asik,lucu,baik,perhatian,cuek cuek nyenengin dan yaa sedikit misterius :p, akhirnya kami pun bersahabat bersama linche lysa dan kawan-kawan dekat lainnya. Yahh setelah itu saya linche bermain bola bersama teman-teman lainnya dihalaman asrama, hanya bermain tendang bola saja. Karena ell pemain bolla saya minta dia bermain tapi dia tidak mau karena malu.

Ohh iya ada 1 lagi patner dilapangan bersama Ell , dia bernama Richard Melton dia orangnya baik,sedikit pendiam, ramah,dan perhatian. Posisi Ell adalah gelandang sedangkan Richard adalah Striker, mereka ternyata bersahabat sejak smp,smk bahkan mau kuliah sama-sama dijogja. Setelah bermain bola, saya bertemu dengan pak guru akhirnya sayapun berbincang-bincang dengan pak guru sedikit lama. Karena waktu sudah hampir larut malam sayapun disms untuk pulang dan akhirnya saya pulang, malam itu kakak saya yang menjemput saya di asrama :). Semenjak malam itu sampai mereka pulang saya selalu ke asrama, di hari-hari berikutnya saya selalu datang bersama saudara saya yang bernama Sarah. Kami berduapun sering berkunjung ke asrama untuk bermain dan berbagi cerita bersama kawan-kawan.

Dari kami membeli brownis dan membawanya untuk cemilan kami ketika bermain disana, lalu ketika kami menggila bersama lysa dan linche serta boby, ohh iya boby sahabat kami jugaa dia anaknya lucu bangett, kalo ngomong tidak jelas, terus bicaranya cepat sekali dan sukanya melawak dengan mimik wajah yang dia mainkan sesuai apa yang dia bicarakan hahaha. Setiap saya kesana saya juga selalu ngajarin lysa dan linche dance kadang beberapa anak juga ikut berlatih dance, begitu juga mereka juga mengajarkan saya tarian-tarian sumba, asik banget dehh,jadi kami sama-sama bertukar budaya. Saya juga diajarin suffle oleh Minggus, Minggus anaknya jago banget kalo suruh suffle aduhh buat saya iri hehe oryz juga pintar suffle tapi oryz anaknya pemalu, oryz adalah pria yang berkulit paling putih sendiri yaa dia memang lebih putih dari saya juga hehe. Terkadang saya dan Minggus itu battle suffle , walaupun saya tidak bisa saya berusaha untuk bisa seperti Minggus dan saya sekarang mulai bisa karena minggus tantangan saya :).

Kami juga selalu bernyanyi dan gitaran diasrama, saya membawa gitar untuk mereka, dan yang jago main gitar itu Ell, dia kadang bermain gitar untuk saya dengan petikan-petikan indahnya dan instrumen cannon yang dia mainkan. Pak guru juga selalu datang bergabung bersama kami dan bercerita-cerita dengan saya. Kami disana hanya habis waktu untuk bercerita dan menggila. Bersama merekaaa hanya ada canda tawa dan ejekan diantara kami :D. 

Yahh, kebahagiaan yang sebelumnya tidak pernah saya rasakan ini akan berakhir sebentar lagi tentunya akan menjadi kenangan yang abadi bagi kami. Bagaimana tidak??? perkenalan yang begitu cepat, kebersamaan yang begitu singkat dan kasih sayang yang begitu melekat ini akan menjadi sakit yang teramat sakit,sedih yang teramat sedih,dan rindu yang teramat rindu. 

Beginilah hidup...jauh menjadi dekat dan dekat menjadi jauh, Saudara bisa menjadi musuh, dan Orang lain bisa menjadi saudara. Persahabatan yang tidak pernah memandang dari apapun hanya mengenal kebaikan dan kenyamanan. Sisa-sisa terakhir mereka di Yogyakarta yang penuh kebahagiaan, kesenangan,canda,tawa, yahh semuanya tidak terasa,ternyata amat begitu cepat. Dan pada akhirnya malam itupun tiba.



 6. Candaa Tawa Menjadi Luka dan Air Mata

Yogyakarta, 24 Desember 2013..malam itu mereka akan berangkat pukul 20.00 wib.
Biss pariwisata yang akan mengantarkan mereka pulang akan tiba di Asrama pada pukul delapan malam. Siang sepulang sekolah saya bergegas pulang ketika itu hujan deras, dirumah saya mempersiapkan semua makanan dan kenang-kenangan. Saya bergegas mandi dan bersiap-siap , karena mereka pulang pukul 20.00 wib saya berencana akan kesana sekitar pukul 15.00 wib. Setelah semuanya siap akhirnya saya dan sarah menuju ke asrama. Diasrama saya membantu lysa dan linche berkemass-kemas, menyapu asrama yaaa kegiatan ini membuat kami sakit. Kami menyadari sebentar lagi kami tidak bisa melihat wajah satu sama lain. Semua kawan-kawan sibuk mengemas barang-barang mereka,belanjaan mereka, koper-koper mereka, dan segalanya. Sepanjang pengemasan kami banyak terdiam, karena bingung mau bicara apa mungkin karena hati kami sudah mulai sedih dan sakit. Setelah selesai berkemas-kemas, akhirnya merek membersihkan diri.
Sekitar pukul 18.30 wib mereka pun makan malam. Hujan deras yang membasahi kota Yogyakarta malam itu juga membasahi hati kami. Setelah itu kami berkumpul dan bergabung kembali. Malam itu kami banyak sekali berfoto, bersama pak guru, dan kawan-kawan dari berberapa jurusan. Kamipun juga melakukan doa bersama agar mereka diperjalanan selamat sampai tujuan dengan bimbingan pak guru. Setelah itu waktu menunjukan pukul 20.00 wib, biss tak kunjung datang, lalu pak guru mendapat telphone bahwa biss tiba sekitar pukul 23.00 wib dikarenakan cuaca yang buruk dan macet diperjalanan menuju asrama. Akhirnya, kami menghabiskan waktu bersama-sama , bernyanyi-nyanyi,bercerita-cerita dan akhirnya canda dan tawa malam itu menjadi tangisan dan sakit yang amat dalam.
Saya menangis melihat wajah kawan-kawan saya yang sebentar lagi akan pergi meninggalkan saya dan sarah. Saya menangis mengingat bahwa besok saya tidak akan datang lagi keasrama ini dan tidak ada lagi percakapan diantara kita, yang ada hanyalah komunikasi lewat handphone dan sosmed. Yaaaa, malam itu air mata saya membanjir deras dengan lantunan musik yang diputarkan oleh beberapa anak yang menggoda saya, sehingga hati saya terasa semakin tergores-gores dan luka ini teramat sakit. Kami menanti biss datang dengan kesedihan,sesekali kami mendengar suara biss, kami pikir itu biss sudah datang dan alhamdulillah ternyata belum. Kami sangat takut biss itu datang, kami sangat sedih di malam perpisahan ini semua berkata "sakit ini hati sangat sakit :')".
Di detik-detik,menit-menit terakhir itupun kami semakin terlarut dalam kesedihan, waktu sudah menunjukan pukul 23.00 wib. Biss juga tak kunjung datang dan hujan deras tak juga berhenti, akhirnya hingga waktu menunjukkan pukul 23.30 WIB, saya ditelphone kakak saya bahwa saya disuruh pulang karena sudah larut malam dan akan dijemput oleh papa saya. Sayapun mengiyakan telphone dari kakak saya. Setelah itu saya berpamitan kepada kawan-kawan saya dan mengucapkan berbagai nasehat, kenangan dan harapan. Kami pasti akan bertemu kembali, dan saya pasti akan ke Sumba kelak nanti, akhirnya papa saya datang dan sayapun pulang malam itu pukul 00.00 WIB bersama sarah sambil membawa gitar kami. 
Seharusnya saya dan sarah yang saat itu melihat kawan-kawan kami pergi meniggalkan kami, akan tetapi justru kebalikanya, mereka yang melihat kami pergi. Setelah beberapa menit sampai dirumah, saya dapat sms dari kawan sumba bahwa biss mereka telah datang, dan mereka akan segera berangkat :').
Ohh, baru sebentar saya pulang biss sudah datang, saat itu mendengar keberangkatan mereka saya semakin menangis didalam kamar. Malam itu banyak kawan-kawan Sumba yang sms saya sambil mengucapkan berbagai macam salam dan kata perpisahan kepada saya, "Selamat Tinggal Nona Betrik Nona Nurul Selamat Tinggal Yogyakarta ,sampai berjumpa lagi kota yang penuh kenangan bla bla bla" aduhh, ahh hati saya semakin tidak kuat menahan rasa sakit ini :'(.
Yahh setelah itu mereka sudah meninggalkan kota Yogyakarta dan Keesokan harinya hingga beberapa hari saya masih terpuruk didalam kesedihan saya. Memang berat , tetapi lamaa kelamaan saya mulai bisa menerima dan mulai terbiasa menjalaninya, karena kekuatan kepercayaan saya bahwa kami pasti akan bertemu kembali :). 

Saya sangat menyayangi mereka, lysa dan linche dan sarah adalah sahabat saya, kami sangat cocok dan sangat akrab bahkan bisa dibilang setipe :D. Ini adalah kisah Pelajar Jawa dan Sumba yang menjalin Tali Persahabatan begitu erat tanpa memandang apapun, yang kami tau adalah kenyamanan, kebahagiaan, kebaikan, dan pembelajaran yang positive.
Waktu ini tidak akan pernah terulang kembali, ini semua hanya bisa dikenang dan dirasakan :). Kalaupun berjumpa kembali mungkin tidak sebanyak kami kemarin, Pak guru juga menjadi kenangan buat saya banyak saya berbagi cerita dengan pak guru.

Sampai Jumpa Pak Guru dan Kawan-Kawan SMK 1 Wewewa Sumba Barat Daya, Saya akan selalu meRindukan kalian sahabat :). Ingat kami di Yogyakarta yaa Sampai berjumpa kembali di Tangga Kesuksesan...amin :3
Beginilah hidup harus kita jalani bagaimanapun keadaannya, dan kita harus tetap SEMANGAT untuk meraih cita-cita di Masa Depan! 
sekian dulu yaa cerita dari sayaaaaa sahabat, semoga bermanfaat :)



-Semua Tentang Kita-

"Bersama Pak Franz dan Pak Guru <3"

"Nurul with Linche and Sarah with Lysa"



 "Me With Super Boy Ell, Richard, Roy, dan Boby"


"Di Asrama Putri with beloved best friend Lysa and Sarah"


"My Mood Booster, Sarah, Linche and Lysa mumumu :3"


"Malam Perpisahan di BLK Yogyakarta :')"


"Haha ini Ekspresi dadakan or spontan ^_^ "


"Memory off Yogyakarta in my heart, 24 Desember 2014 :3"








Senin, 17 Februari 2014

Dibalik Timur Indonesia ada Persahabatan yang Jauh Sejauh SUMBA

Diposting oleh Anonim di 08.44 0 komentar

( eitsss...waktu baca jangan lupa sambil dengerin musik, lagunya Peterpan yang berjudul "Semua Tentang Kita" yaaa ^_^ )


1. Pertemuan

November lalu ditahun 2013, Awal pertemuan yang tidak akan pernah saya lupakan :).Saat itu saya dengan saudara saya, kami berdua sedang membeli terang bulan didaerah kawasan rumah kami.  Saat sedang membeli terang bulan, rumah makan di samping penjualan terang bulan yang biasanya tidak ramai tersebut malam ini terlihat ramai dipenuhi oleh orang-orang asing yang sedang makan pikir saya ini tumben sekali. Bahkan terlihat dari wajah mereka bukanlah seperti orang jawa, melainkan orang Timur yang wajahnya sangat asing saya kenal..ya memang orang timur. Saya dan saudara saya hanya terdiam, menunggu pesanan kami sambil melihat orang-orang ini dan mendengarkan gaya bahasa mereka yang sangat asing terdengar di telinga saya.Selang beberapa menit, ada salah satu orang timur tersebut yang mengajak saya berbicara, dan akhirnya kami pun berkenalan.

Lalu beberapa dari orang tersebut juga berkenalan dengan saya dan saudara saya, kami pun melanjutkan perbincangan kami yang menarik ini. Ditengah-tengah perbincangan kami, terdapat kericuhan di dalam rumah makan tersebut. Ternyata ada 2 orang lelaki yang sedang berkelahi hingga berlari keluar dari rumah makan.
Saat itu saya kaget dan tidak suka melihat kejadian tersebut,kemudian saya menyuruh kawan mereka memisahkan perkelahian itu dengan sedikit mengomel kepada mereka " haii kalian itu dikota orang , tolong jaga sikap dan ikuti budaya yang ada disini, hargai kota saya yogyakarta dan bersikaplah baik disini" ucap saya.
Berbagai macam nasehat saya berikan kepada mereka bahwa hal sepele tak perlu dibesar-besarkan melihat mereka juga ke jogja bersama-sama buatlah waktu yang singkat ini menjadi berharga dan penuh kenangan, serta saya beri pengertian bahwa kota yogyakarta adalah kota yang santun dan lembut. Setelah itu, Pak Guru mereka datang dan memanggil 2 anak yang berkelahi tersebut. Selang beberapa saat pesanan sayapun selesai dan akhirnya saya harus mengakhiri perbincangan yang belum memuaskan ini kepada kawan-kawan baru saya. Sebelum pulang kami bertukar nomor handphone dan setelah itu sayapun kembali pulang bersama saudara saya.


2. Komunikasi

Di hari-hari berikutnya saya hanya berkomunikasi menggunakan handphone dengan mereka, karena saya mau ujian maka saya tidak bisa keluar rumah bermain dengan mereka untuk sementara waktu ini. Memang jarak asrama mereka dengan rumah saya hanya berdekatan sekali sekitar 150 meter. Bahkan setiap saya berangkat dan pulang sekolah saya selalu melewati asrama mereka, kadang kala saya juga melihat mereka di pagi dan siang hari ketika mereka sendang makan di rumah makan itu. Yaa ada perasaan ingin berkunjung menemui mereka melanjutkan perbincangan kami yang tertunda dimalam itu. Terlalu banyak pertanyaan dipikiran saya yang belum sempat saya lontarkan, terutama mengenai budaya masing-masing dari daerah kami. Komunikasi saya dan kawan-kawan saya ini pun berlangsung baik dan menyenangkan.


3.Menyempatkan Waktu Untuk Mampir 

Beberapa dari mereka seringkali meminta saya untuk berkunjung dan bermain dengan mereka, namun sayapun belum juga ada waktu untuk kesana. Malam itu ketika saya sedang membeli sesuatu, saya sempatkan mampir ke asrama mereka..ya saya datang sendiri tidak dengan saudara saya saat itu. Saat itu saya tiba di asrama dan disambut mereka dengan baik bahkan menyenangkan sekali, karena saya belum mengenal mereka semua akhirnya sayapun berkenalan dengan mereka semua :). Ada 1 orang yang berbeda sekolah dari mereka yang juga berkenalan dengan saya dia berasal dari SMK Pancasila yang sama-sama sedang menyelesaikan praktek di Yogyakarta. Dia bernama Robbynson Nawa Gah malam itu robby sedang bermain diasrama mereka. Akhirnya saya dan kawan-kawan saya bertukar foto dan jejaring sosial malam itu hanya sebentar saya berkunjung ke asrama, setelah itu saya pulang kerumah.



4. Siapa Mereka?

Yahh ini pasti yang dipertanyakan, dari tadi saya bercerita tentu belum menerangkan siapa mereka dari mana mereka dan seperti apa mereka :). Nahh, mereka adalah siswa dan siswi dari SMK N 1 Wewewa Sumba Barat Daya, mereka terdiri dari 30 siswa dan 6 siswi. Mereka datang ke Yogyakarta untuk memenuhi syarat kelulusan yaitu menyelesaikan praktek di Balai Latihan Kerja Yogyakarta yang memang setiap tahun sekolah mereka datang kesini untuk menyelesaikan tugas akhir semester 5.
Herannya bertahun-tahun saya tinggal didaerah ini dan baru ini saya kenal dengan mereka, dari dulu-dulu mungkin saya dirumah saja sehingga tidak mengenal alumni-alumni mereka. Ohh iya setiap tahun mereka datang ke Yogyakarta selama 2 bulan praktek, ya cukup lama untuk kalangan pelajar seperti kita :). Mereka disini dengan di dampingi beberapa guru bahkan ada beberapa guru yang menyempatkan waktu untuk terbang ke Yogyakarta melihat keadaan mereka, ada juga guru yang datang naik pesawat hanya untuk ikut menemani mereka diperjalanan pulang ke Sumba. 
Memang kawan saya dari Sumba ini sangat jauh dari pemikiran saya, mereka yang saya kira seperti orang timur pada umumnya yaitu papua dan sekitarnya ternyata mereka sangat berbeda jauh ya sangat jauhhh. Mereka memang keras tapi tidak semua keras dan mereka keras bukan dengan sembarang keras, mereka keras saat mereka benar pada tempatnya. Mereka adalah tipe-tipe orang yang kaya akan perhatian baik itu wanita atau laki-laki, mereka juga peduli dengan sesama. Mereka juga sopan dan sangat baik, kebiasaan orang-orang sumba ketika disumba adalah mengucapkan selamat pagi,siang,dan malam kepada setiap orang yang mereka temui dan memberikan senyuman serta sapaan.
Disini mereka melakukan kebiasaan itu kepada saya dan saudara saya, saya sangat senang mengenal mereka. Terlebih lagi saya selalu dipanggil nona oleh mereka, yaitu Nona Betrik atau Nona Nurul :). Disumba sebutan untuk wanita adalah Nona dan Ina sedangkan untuk Lelaki adalah Ama. Mereka tinggal di bagian Timur Indonesia yang katanya tertinggal,kekeringan dan miskin, namun semua pernyataan itu salah setelah saya melihat mereka,mengenal dan berbagi cerita dengan mereka. 
Bagi saya mereka tidak tertinggal, justru saya melihat dari mereka banyak yang seperti kita bahkan kulit-kulitnya ada juga yang lebih bersih dari saya. Semua yang mereka lakukan sama halnya seperti saya disini, barang-barang yang mereka milikipun juga sama sepertihalnya di Yogyakarta. Apalagi setelah mendengar berbagai cerita dari mereka, itu semakin membuat saya terkejut dan sedih kenapa banyak orang menganggap mereka hanya dengan pendapat dari sebagian besar orang bukan karena mereka melihat dan membuka mata bahwa Indonesia Timur itu sebenarnya Kaya dan Sangat Santun Budayanya. 
Bagaimana tidak??? lihat saja di Sumba mereka mempunyai alam yang indah,pantai-pantainya,air terjunnya,kebun,hutan serta hewan ternaknya yang berupa kuda,kerbau,ayam,dll yang jumlahnya ribuan. Untuk mengambil wanita sumba saja seorang lelaki harus mampu memberikan Puluhan ekor ternak bahkan ratusan,Emas,Uang,Kain tenun Sumba asli dan berbagai keperluan lainnya. Lengkapkan...ya memang wanita sumba itu mahal karena disana masih menggunakan perpaduan berdasarkan adat istiadat.
Beberapa daerah disana masih ada yang menganut agama marapu dari nenek moyang megalithik. Memang kekayaan yang mereka miliki tidak akan terlihat kalo tidak kita sendiri  yang membuka mata kita untuk melihatnya, mereka bukan orang-orang yang suka memperlihatkan kekayaan daerah mereka karena mereka takut kebudayaan yang melekat dari daerah mereka hilang oleh berkembangnya zaman, mereka sangat menjaga kebudayaan mereka. Mereka kaya tetapi mereka belum bisa mengembangkanya seperti kota-kota besar karena mereka cinta daerahnya seperti ini yang kaya akan budaya,alam yang asli dan sebagainya. 
Lihat saja ribuan hewan ternak disana tidak pernah habis dan jumlahnya juga tidak melebihi batas, karena hewan disana habis hanya untuk dimakan kalaupun dijual disana hewan sangat murah , berbeda dengan di Yogyakarta sapi saja harganya diatas 10 juta, perairan disana juga baik dan bagus. 
Nahh, untuk masalah kekeringan, apakah sumba kekeringan??? jawabanya tidak bahkan disana sering hujan kalopun hujan bisa lama sekali kadang berhari-hari juga. Itu yang membuat perkebunan mereka subur dan Tanaman disana hidup sangat indah serta daerah disana masih sangat hijau. Wahh kayakan, bahan pangan ada lengkap, pakaian, rumah disana juga sudah modern. Bahkan kain tenun sumba yang aslipun disana masih dikembangkan sampai sekarang :). Memang ada beberapa daerah yang tertinggal namun sebagian besar daerah disana sangat berkecukupan. 
Ohh kalian mau tau juga? ternyata disumba itu memiliki tambang, dulu pernah ada perusahaan luar negri yang akan membeli tanah itu dan menjadikannya perusahaan tambang akan tetapi masyarakat sumba menolak karena mereka tidak mau daerah yang hijau itu berubah menjadi pasir yang nantinya akan merubah kebudayaan yang ada di Sumba :).Saya memang belum pernah ke Sumba tetapi sedikit Pengetahuan tentang Sumba ini saya ambil dari beberapa banyak artikel dari berbagai sumber yang pernah saya baca dan berbagai cerita dari kawan-kawan sumba serta berbagai cerita dari orang-orang jawa yang pernah ke Sumba.

Ohh iya nama teman-teman saya adalah Ina Lysa, Ina Linche, Ina Asty, Ina Neri, Ama Ell Rynto, Ama Richard, Ama Boby, Ama Gusty, Ama obbet, Ama Rony, Ama Rilus, Ama Heryl, Minggus, Ama Frengky, Ama Nicho, Ama Andy, Ama Boxer, Ama Martin, Ama Yakup, Ama Oryz, Ama Yusuf Rewa, Ama Jekzon, dan kawan-kawan lainnya :).

Aaahhh, saya sangat kaget dan sangat kagum mengenal mereka, saya sangat bersyukur mengenal mereka mungkin tidak semua orang sumba seperti mereka, namun yang saya kenal sekarang adalah orang sumba yang dimata saya sangat baik dan sangat saya kenang selamanya. Mengenal mereka adalah membuka lebar Mata dan Hati saya bahwa Indonesia itu Luas Besar dan Kaya, pemikiran orang-orang sekitar selama ini salah bahkan berjungkir balik dengan fakta yang ada. Sungguh saya sedih,hati saya menangis, mengapa saya sebagai warga Indonesia tidak tau banyak mengenai daerah dan wilayah Bangsa saya, hanya kota-kota besar saja yang saya tau dan terupdate.
Ini membuat  rasa cinta saya untuk Indonesia semakin lekat,cita-cita saya semakin berkobar bahwa Indonesia akan saya jelajahi, kelilingi dan saya akan berteriak bahwa Saya Cinta Indonesia. Sumba?? Tenang saja pasti saya akan menginjakkan kaki dipulau itu dan membawa sejuta kebahagiaan disana :).


5. Menghabiskan Sisa-Sisa Terakhir di Yogyakarta

Setelah beberapa hari, saya tidak berkunjung kesana karena saya mempersiapkan diri dengan belajar untuk ujian akhir semester hingga ujian selesai. Ujian ini berlangsung seminggu lebih dengan menyelesaikan tugas-tugasnya bisa dibilang 2 mingguan lebih. Saya sudah beberapa minggu tidak ke asrama dan saya hanya berkomunikasi lewat sosmed (sosial media) dan handphone. Kali ini mereka selalu meminta saya untuk kesana karena mereka sebentar lagi akan pulang ke Sumba. Tidak di hp atau sosmed mereka selalu menanyakan kapan saya akan kesana,kapan saya selesai ujian, mereka juga memberi saya semangat belajar dan menyelesaikan tugas-tugas saya :). Setelah beberapa minggu itu akhirnya ujian dan tugas saya selesai, saya pun menghubungi lysa dan linche disiang hari.

Saya bilang bahwa saya akan kesana akhirnya sayapun kesana sendirian,saya ditunggu oleh lysa,linche dan asty di gerbang BLK dekat kantor satpam siang itu. Setelah sampai, saya akhirnya bermain dan cerita dikamar lysa dan linche, ahhh kami bertiga berbagi cerita dari cerita pribadi sampai yang tidak pribadi haha. Kami curhat-curhatan siang itu dan melepas rindu , yahh maklum anak remajakan :). Sore harinya saya bermain bersama kawan-kawan. Lalu ada seorang lelaki yang datang dan meminta foto bersama saya, kata dia "nona saya minta foto ya,buat kenangan saya nanti pulang disumba :)" dengan senang hati saya menerima permintaanya dan berfoto bersama dia. Saya baru itu melihatnya dan bahkan belum berkenalan denganya, diapun langsung pergi bermain bola bersama kawan-kawannya. Setelah waktu berganti malam, sayapun ikut makan malam bersama mereka di rumah makan itu, yahh disana kami makan bersama-sama dengan kawan dengan pak guru juga. Kemudian sayapun bertanya kepada linche dan lysa dengan pertanyaan yang belum sempat saya tanyakan. Saya bertanya siapa lelaki yang tadi sore minta saya foto bersamanya. Jawab lysa dan linche, dia adalah pemain bola dan salah seorang paskibra di Sumba, dia bernama Apryantho Sofyan Ell Tanggela. Karena saya lupa akan wajahnya sayapun ditunjukkan kembali oleh lysa dan linche, kemudian setelah selesai makan sayapun kembali keasrama bersama kawan-kawan.

Di perjalanan saya bertemu dengan lelaki itu dan saya mulai berbincang-bincang dengannya mengenai bola, mengenai dia dan mengenai semuanya yang biasa saya bicarakan dengan kawan-kawan sumba. Kami pun tiba diasrama dan melanjutkan perbincangan kami bersama teman-teman, kami membicarakan perguruan tinggi setelah lulus nanti, ternyata ell dan kawan-kawan juga mau melanjutkan s1 nya di Yogyakarta. Ell orangnya asik,lucu,baik,perhatian,cuek cuek nyenengin dan yaa sedikit misterius :p, akhirnya kami pun bersahabat bersama linche lysa dan kawan-kawan dekat lainnya. Yahh setelah itu saya linche bermain bola bersama teman-teman lainnya dihalaman asrama, hanya bermain tendang bola saja. Karena ell pemain bolla saya minta dia bermain tapi dia tidak mau karena malu.

Ohh iya ada 1 lagi patner dilapangan bersama Ell , dia bernama Richard Melton dia orangnya baik,sedikit pendiam, ramah,dan perhatian. Posisi Ell adalah gelandang sedangkan Richard adalah Striker, mereka ternyata bersahabat sejak smp,smk bahkan mau kuliah sama-sama dijogja. Setelah bermain bola, saya bertemu dengan pak guru akhirnya sayapun berbincang-bincang dengan pak guru sedikit lama. Karena waktu sudah hampir larut malam sayapun disms untuk pulang dan akhirnya saya pulang, malam itu kakak saya yang menjemput saya di asrama :). Semenjak malam itu sampai mereka pulang saya selalu ke asrama, di hari-hari berikutnya saya selalu datang bersama saudara saya yang bernama Sarah. Kami berduapun sering berkunjung ke asrama untuk bermain dan berbagi cerita bersama kawan-kawan.

Dari kami membeli brownis dan membawanya untuk cemilan kami ketika bermain disana, lalu ketika kami menggila bersama lysa dan linche serta boby, ohh iya boby sahabat kami jugaa dia anaknya lucu bangett, kalo ngomong tidak jelas, terus bicaranya cepat sekali dan sukanya melawak dengan mimik wajah yang dia mainkan sesuai apa yang dia bicarakan hahaha. Setiap saya kesana saya juga selalu ngajarin lysa dan linche dance kadang beberapa anak juga ikut berlatih dance, begitu juga mereka juga mengajarkan saya tarian-tarian sumba, asik banget dehh,jadi kami sama-sama bertukar budaya. Saya juga diajarin suffle oleh Minggus, Minggus anaknya jago banget kalo suruh suffle aduhh buat saya iri hehe oryz juga pintar suffle tapi oryz anaknya pemalu, oryz adalah pria yang berkulit paling putih sendiri yaa dia memang lebih putih dari saya juga hehe. Terkadang saya dan Minggus itu battle suffle , walaupun saya tidak bisa saya berusaha untuk bisa seperti Minggus dan saya sekarang mulai bisa karena minggus tantangan saya :).

Kami juga selalu bernyanyi dan gitaran diasrama, saya membawa gitar untuk mereka, dan yang jago main gitar itu Ell, dia kadang bermain gitar untuk saya dengan petikan-petikan indahnya dan instrumen cannon yang dia mainkan. Pak guru juga selalu datang bergabung bersama kami dan bercerita-cerita dengan saya. Kami disana hanya habis waktu untuk bercerita dan menggila. Bersama merekaaa hanya ada canda tawa dan ejekan diantara kami :D. 

Yahh, kebahagiaan yang sebelumnya tidak pernah saya rasakan ini akan berakhir sebentar lagi tentunya akan menjadi kenangan yang abadi bagi kami. Bagaimana tidak??? perkenalan yang begitu cepat, kebersamaan yang begitu singkat dan kasih sayang yang begitu melekat ini akan menjadi sakit yang teramat sakit,sedih yang teramat sedih,dan rindu yang teramat rindu. 

Beginilah hidup...jauh menjadi dekat dan dekat menjadi jauh, Saudara bisa menjadi musuh, dan Orang lain bisa menjadi saudara. Persahabatan yang tidak pernah memandang dari apapun hanya mengenal kebaikan dan kenyamanan. Sisa-sisa terakhir mereka di Yogyakarta yang penuh kebahagiaan, kesenangan,canda,tawa, yahh semuanya tidak terasa,ternyata amat begitu cepat. Dan pada akhirnya malam itupun tiba.



 6. Candaa Tawa Menjadi Luka dan Air Mata

Yogyakarta, 24 Desember 2013..malam itu mereka akan berangkat pukul 20.00 wib.
Biss pariwisata yang akan mengantarkan mereka pulang akan tiba di Asrama pada pukul delapan malam. Siang sepulang sekolah saya bergegas pulang ketika itu hujan deras, dirumah saya mempersiapkan semua makanan dan kenang-kenangan. Saya bergegas mandi dan bersiap-siap , karena mereka pulang pukul 20.00 wib saya berencana akan kesana sekitar pukul 15.00 wib. Setelah semuanya siap akhirnya saya dan sarah menuju ke asrama. Diasrama saya membantu lysa dan linche berkemass-kemas, menyapu asrama yaaa kegiatan ini membuat kami sakit. Kami menyadari sebentar lagi kami tidak bisa melihat wajah satu sama lain. Semua kawan-kawan sibuk mengemas barang-barang mereka,belanjaan mereka, koper-koper mereka, dan segalanya. Sepanjang pengemasan kami banyak terdiam, karena bingung mau bicara apa mungkin karena hati kami sudah mulai sedih dan sakit. Setelah selesai berkemas-kemas, akhirnya merek membersihkan diri.
Sekitar pukul 18.30 wib mereka pun makan malam. Hujan deras yang membasahi kota Yogyakarta malam itu juga membasahi hati kami. Setelah itu kami berkumpul dan bergabung kembali. Malam itu kami banyak sekali berfoto, bersama pak guru, dan kawan-kawan dari berberapa jurusan. Kamipun juga melakukan doa bersama agar mereka diperjalanan selamat sampai tujuan dengan bimbingan pak guru. Setelah itu waktu menunjukan pukul 20.00 wib, biss tak kunjung datang, lalu pak guru mendapat telphone bahwa biss tiba sekitar pukul 23.00 wib dikarenakan cuaca yang buruk dan macet diperjalanan menuju asrama. Akhirnya, kami menghabiskan waktu bersama-sama , bernyanyi-nyanyi,bercerita-cerita dan akhirnya canda dan tawa malam itu menjadi tangisan dan sakit yang amat dalam.
Saya menangis melihat wajah kawan-kawan saya yang sebentar lagi akan pergi meninggalkan saya dan sarah. Saya menangis mengingat bahwa besok saya tidak akan datang lagi keasrama ini dan tidak ada lagi percakapan diantara kita, yang ada hanyalah komunikasi lewat handphone dan sosmed. Yaaaa, malam itu air mata saya membanjir deras dengan lantunan musik yang diputarkan oleh beberapa anak yang menggoda saya, sehingga hati saya terasa semakin tergores-gores dan luka ini teramat sakit. Kami menanti biss datang dengan kesedihan,sesekali kami mendengar suara biss, kami pikir itu biss sudah datang dan alhamdulillah ternyata belum. Kami sangat takut biss itu datang, kami sangat sedih di malam perpisahan ini semua berkata "sakit ini hati sangat sakit :')".
Di detik-detik,menit-menit terakhir itupun kami semakin terlarut dalam kesedihan, waktu sudah menunjukan pukul 23.00 wib. Biss juga tak kunjung datang dan hujan deras tak juga berhenti, akhirnya hingga waktu menunjukkan pukul 23.30 WIB, saya ditelphone kakak saya bahwa saya disuruh pulang karena sudah larut malam dan akan dijemput oleh papa saya. Sayapun mengiyakan telphone dari kakak saya. Setelah itu saya berpamitan kepada kawan-kawan saya dan mengucapkan berbagai nasehat, kenangan dan harapan. Kami pasti akan bertemu kembali, dan saya pasti akan ke Sumba kelak nanti, akhirnya papa saya datang dan sayapun pulang malam itu pukul 00.00 WIB bersama sarah sambil membawa gitar kami. 
Seharusnya saya dan sarah yang saat itu melihat kawan-kawan kami pergi meniggalkan kami, akan tetapi justru kebalikanya, mereka yang melihat kami pergi. Setelah beberapa menit sampai dirumah, saya dapat sms dari kawan sumba bahwa biss mereka telah datang, dan mereka akan segera berangkat :').
Ohh, baru sebentar saya pulang biss sudah datang, saat itu mendengar keberangkatan mereka saya semakin menangis didalam kamar. Malam itu banyak kawan-kawan Sumba yang sms saya sambil mengucapkan berbagai macam salam dan kata perpisahan kepada saya, "Selamat Tinggal Nona Betrik Nona Nurul Selamat Tinggal Yogyakarta ,sampai berjumpa lagi kota yang penuh kenangan bla bla bla" aduhh, ahh hati saya semakin tidak kuat menahan rasa sakit ini :'(.
Yahh setelah itu mereka sudah meninggalkan kota Yogyakarta dan Keesokan harinya hingga beberapa hari saya masih terpuruk didalam kesedihan saya. Memang berat , tetapi lamaa kelamaan saya mulai bisa menerima dan mulai terbiasa menjalaninya, karena kekuatan kepercayaan saya bahwa kami pasti akan bertemu kembali :). 

Saya sangat menyayangi mereka, lysa dan linche dan sarah adalah sahabat saya, kami sangat cocok dan sangat akrab bahkan bisa dibilang setipe :D. Ini adalah kisah Pelajar Jawa dan Sumba yang menjalin Tali Persahabatan begitu erat tanpa memandang apapun, yang kami tau adalah kenyamanan, kebahagiaan, kebaikan, dan pembelajaran yang positive.
Waktu ini tidak akan pernah terulang kembali, ini semua hanya bisa dikenang dan dirasakan :). Kalaupun berjumpa kembali mungkin tidak sebanyak kami kemarin, Pak guru juga menjadi kenangan buat saya banyak saya berbagi cerita dengan pak guru.

Sampai Jumpa Pak Guru dan Kawan-Kawan SMK 1 Wewewa Sumba Barat Daya, Saya akan selalu meRindukan kalian sahabat :). Ingat kami di Yogyakarta yaa Sampai berjumpa kembali di Tangga Kesuksesan...amin :3
Beginilah hidup harus kita jalani bagaimanapun keadaannya, dan kita harus tetap SEMANGAT untuk meraih cita-cita di Masa Depan! 
sekian dulu yaa cerita dari sayaaaaa sahabat, semoga bermanfaat :)



-Semua Tentang Kita-

"Bersama Pak Franz dan Pak Guru <3"

"Nurul with Linche and Sarah with Lysa"



 "Me With Super Boy Ell, Richard, Roy, dan Boby"


"Di Asrama Putri with beloved best friend Lysa and Sarah"


"My Mood Booster, Sarah, Linche and Lysa mumumu :3"


"Malam Perpisahan di BLK Yogyakarta :')"


"Haha ini Ekspresi dadakan or spontan ^_^ "


"Memory off Yogyakarta in my heart, 24 Desember 2014 :3"








Template by:

Free Blog Templates