( eitsss...waktu baca jangan lupa sambil dengerin musik, lagunya Peterpan yang berjudul "Semua Tentang Kita" yaaa ^_^ )
1. Pertemuan
November lalu ditahun 2013, Awal pertemuan yang tidak akan pernah
saya lupakan :).Saat itu saya dengan saudara saya, kami berdua sedang membeli
terang bulan didaerah kawasan rumah kami. Saat sedang membeli terang bulan,
rumah makan di samping penjualan terang bulan yang biasanya tidak ramai
tersebut malam ini terlihat ramai dipenuhi oleh orang-orang asing yang sedang
makan pikir saya ini tumben sekali. Bahkan terlihat dari wajah mereka bukanlah
seperti orang jawa, melainkan orang Timur yang wajahnya sangat asing saya
kenal..ya memang orang timur. Saya dan saudara saya hanya terdiam, menunggu
pesanan kami sambil melihat orang-orang ini dan mendengarkan gaya bahasa mereka
yang sangat asing terdengar di telinga saya.Selang beberapa menit, ada salah
satu orang timur tersebut yang mengajak saya berbicara, dan akhirnya kami pun
berkenalan.
Lalu beberapa dari orang tersebut juga berkenalan dengan saya dan
saudara saya, kami pun melanjutkan perbincangan kami yang menarik ini.
Ditengah-tengah perbincangan kami, terdapat kericuhan di dalam rumah makan
tersebut. Ternyata ada 2 orang lelaki yang sedang berkelahi hingga berlari
keluar dari rumah makan.
Saat itu saya kaget dan tidak suka melihat kejadian
tersebut,kemudian saya menyuruh kawan mereka memisahkan perkelahian itu dengan
sedikit mengomel kepada mereka " haii kalian itu dikota orang
, tolong jaga sikap dan ikuti budaya yang ada disini, hargai kota saya
yogyakarta dan bersikaplah baik disini" ucap saya.
Berbagai macam nasehat saya
berikan kepada mereka bahwa hal sepele tak perlu dibesar-besarkan melihat
mereka juga ke jogja bersama-sama buatlah waktu yang singkat ini menjadi
berharga dan penuh kenangan, serta saya beri pengertian bahwa kota yogyakarta
adalah kota yang santun dan lembut. Setelah itu, Pak Guru mereka datang
dan memanggil 2 anak yang berkelahi tersebut. Selang beberapa saat pesanan
sayapun selesai dan akhirnya saya harus mengakhiri perbincangan yang belum
memuaskan ini kepada kawan-kawan baru saya. Sebelum pulang kami bertukar nomor
handphone dan setelah itu sayapun kembali pulang bersama saudara saya.
2. Komunikasi
Di hari-hari berikutnya
saya hanya berkomunikasi menggunakan handphone dengan mereka, karena saya mau
ujian maka saya tidak bisa keluar rumah bermain dengan mereka untuk sementara
waktu ini. Memang jarak asrama mereka dengan rumah saya hanya berdekatan sekali
sekitar 150 meter. Bahkan setiap saya berangkat dan pulang sekolah saya selalu
melewati asrama mereka, kadang kala saya juga melihat mereka di pagi dan siang
hari ketika mereka sendang makan di rumah makan itu. Yaa ada perasaan ingin
berkunjung menemui mereka melanjutkan perbincangan kami yang tertunda dimalam
itu. Terlalu banyak pertanyaan dipikiran saya yang belum sempat saya lontarkan,
terutama mengenai budaya masing-masing dari daerah kami. Komunikasi saya dan
kawan-kawan saya ini pun berlangsung baik dan menyenangkan.
3.Menyempatkan Waktu Untuk
Mampir
Beberapa dari mereka
seringkali meminta saya untuk berkunjung dan bermain dengan mereka, namun
sayapun belum juga ada waktu untuk kesana. Malam itu ketika saya sedang membeli
sesuatu, saya sempatkan mampir ke asrama mereka..ya saya datang sendiri tidak
dengan saudara saya saat itu. Saat itu saya tiba di asrama dan disambut mereka
dengan baik bahkan menyenangkan sekali, karena saya belum mengenal mereka semua
akhirnya sayapun berkenalan dengan mereka semua :). Ada 1 orang yang berbeda
sekolah dari mereka yang juga berkenalan dengan saya dia berasal dari SMK
Pancasila yang sama-sama sedang menyelesaikan praktek di Yogyakarta. Dia
bernama Robbynson Nawa Gah malam itu robby sedang bermain diasrama mereka.
Akhirnya saya dan kawan-kawan saya bertukar foto dan jejaring sosial malam itu
hanya sebentar saya berkunjung ke asrama, setelah itu saya pulang kerumah.
4. Siapa Mereka?
Yahh ini pasti yang
dipertanyakan, dari tadi saya bercerita tentu belum menerangkan siapa mereka
dari mana mereka dan seperti apa mereka :). Nahh, mereka adalah siswa dan siswi
dari SMK N 1 Wewewa Sumba Barat Daya, mereka terdiri dari 30 siswa dan 6 siswi.
Mereka datang ke Yogyakarta untuk memenuhi syarat kelulusan yaitu menyelesaikan
praktek di Balai Latihan Kerja Yogyakarta yang memang setiap tahun sekolah
mereka datang kesini untuk menyelesaikan tugas akhir semester 5.
Herannya
bertahun-tahun saya tinggal didaerah ini dan baru ini saya kenal dengan mereka,
dari dulu-dulu mungkin saya dirumah saja sehingga tidak mengenal alumni-alumni
mereka. Ohh iya setiap tahun mereka datang ke Yogyakarta selama 2 bulan
praktek, ya cukup lama untuk kalangan pelajar seperti kita :). Mereka disini
dengan di dampingi beberapa guru bahkan ada beberapa guru yang menyempatkan
waktu untuk terbang ke Yogyakarta melihat keadaan mereka, ada juga guru yang
datang naik pesawat hanya untuk ikut menemani mereka diperjalanan pulang ke
Sumba.
Memang kawan saya dari
Sumba ini sangat jauh dari pemikiran saya, mereka yang saya kira seperti orang
timur pada umumnya yaitu papua dan sekitarnya ternyata mereka sangat berbeda
jauh ya sangat jauhhh. Mereka memang keras tapi tidak semua keras dan mereka
keras bukan dengan sembarang keras, mereka keras saat mereka benar pada
tempatnya. Mereka adalah tipe-tipe orang yang kaya akan perhatian baik itu
wanita atau laki-laki, mereka juga peduli dengan sesama. Mereka juga sopan dan
sangat baik, kebiasaan orang-orang sumba ketika disumba adalah mengucapkan
selamat pagi,siang,dan malam kepada setiap orang yang mereka temui dan
memberikan senyuman serta sapaan.
Disini mereka melakukan kebiasaan itu kepada
saya dan saudara saya, saya sangat senang mengenal mereka. Terlebih lagi saya
selalu dipanggil nona oleh mereka, yaitu Nona Betrik atau Nona Nurul :). Disumba sebutan untuk
wanita adalah Nona dan Ina sedangkan untuk Lelaki adalah Ama. Mereka tinggal di
bagian Timur Indonesia yang katanya tertinggal,kekeringan dan miskin, namun
semua pernyataan itu salah setelah saya melihat mereka,mengenal dan berbagi
cerita dengan mereka.
Bagi saya mereka tidak tertinggal, justru saya
melihat dari mereka banyak yang seperti kita bahkan kulit-kulitnya ada juga
yang lebih bersih dari saya. Semua yang mereka lakukan sama halnya seperti saya
disini, barang-barang yang mereka milikipun juga sama sepertihalnya di
Yogyakarta. Apalagi setelah mendengar berbagai cerita dari mereka, itu semakin
membuat saya terkejut dan sedih kenapa banyak orang menganggap mereka hanya
dengan pendapat dari sebagian besar orang bukan karena mereka melihat dan
membuka mata bahwa Indonesia Timur itu sebenarnya Kaya dan Sangat Santun
Budayanya.
Bagaimana tidak??? lihat
saja di Sumba mereka mempunyai alam yang indah,pantai-pantainya,air
terjunnya,kebun,hutan serta hewan ternaknya yang berupa kuda,kerbau,ayam,dll
yang jumlahnya ribuan. Untuk mengambil wanita sumba saja seorang lelaki harus
mampu memberikan Puluhan ekor ternak bahkan ratusan,Emas,Uang,Kain tenun Sumba
asli dan berbagai keperluan lainnya. Lengkapkan...ya memang wanita sumba itu
mahal karena disana masih menggunakan perpaduan berdasarkan adat
istiadat.
Beberapa daerah disana masih ada yang menganut agama marapu dari
nenek moyang megalithik. Memang kekayaan yang mereka
miliki tidak akan terlihat kalo tidak kita sendiri yang membuka mata kita untuk
melihatnya, mereka bukan orang-orang yang suka memperlihatkan kekayaan daerah
mereka karena mereka takut kebudayaan yang melekat dari daerah mereka hilang
oleh berkembangnya zaman, mereka sangat menjaga kebudayaan mereka. Mereka kaya
tetapi mereka belum bisa mengembangkanya seperti kota-kota besar karena mereka
cinta daerahnya seperti ini yang kaya akan budaya,alam yang asli dan
sebagainya.
Lihat saja ribuan hewan ternak disana tidak pernah habis dan
jumlahnya juga tidak melebihi batas, karena hewan disana habis hanya untuk
dimakan kalaupun dijual disana hewan sangat murah , berbeda dengan di
Yogyakarta sapi saja harganya diatas 10 juta, perairan disana juga baik dan
bagus.
Nahh, untuk masalah
kekeringan, apakah sumba kekeringan??? jawabanya tidak bahkan disana sering
hujan kalopun hujan bisa lama sekali kadang berhari-hari juga. Itu yang membuat
perkebunan mereka subur dan Tanaman disana hidup sangat indah serta daerah
disana masih sangat hijau. Wahh kayakan, bahan pangan ada lengkap, pakaian, rumah
disana juga sudah modern. Bahkan kain tenun sumba yang aslipun disana masih
dikembangkan sampai sekarang :). Memang ada beberapa daerah yang tertinggal
namun sebagian besar daerah disana sangat berkecukupan.
Ohh kalian mau tau juga?
ternyata disumba itu memiliki tambang, dulu pernah ada perusahaan luar negri
yang akan membeli tanah itu dan menjadikannya perusahaan tambang akan tetapi
masyarakat sumba menolak karena mereka tidak mau daerah yang hijau itu berubah
menjadi pasir yang nantinya akan merubah kebudayaan yang ada di Sumba :).Saya
memang belum pernah ke Sumba tetapi sedikit Pengetahuan tentang Sumba ini saya
ambil dari beberapa banyak artikel dari berbagai sumber yang pernah saya baca
dan berbagai cerita dari kawan-kawan sumba serta berbagai cerita dari
orang-orang jawa yang pernah ke Sumba.
Ohh iya nama teman-teman
saya adalah Ina Lysa, Ina Linche, Ina Asty, Ina Neri, Ama Ell Rynto, Ama Richard,
Ama Boby, Ama Gusty, Ama obbet, Ama Rony, Ama Rilus, Ama Heryl, Minggus, Ama Frengky, Ama
Nicho, Ama Andy, Ama Boxer, Ama Martin, Ama Yakup, Ama Oryz, Ama Yusuf
Rewa, Ama Jekzon, dan kawan-kawan lainnya :).
Aaahhh, saya sangat kaget
dan sangat kagum mengenal mereka, saya sangat bersyukur mengenal mereka mungkin
tidak semua orang sumba seperti mereka, namun yang saya kenal sekarang adalah
orang sumba yang dimata saya sangat baik dan sangat saya kenang selamanya.
Mengenal mereka adalah membuka lebar Mata dan Hati saya bahwa Indonesia itu
Luas Besar dan Kaya, pemikiran orang-orang sekitar selama ini salah bahkan
berjungkir balik dengan fakta yang ada. Sungguh saya sedih,hati saya
menangis, mengapa saya sebagai warga Indonesia tidak tau banyak mengenai daerah
dan wilayah Bangsa saya, hanya kota-kota besar saja yang saya tau dan
terupdate.
Ini membuat rasa cinta saya untuk Indonesia semakin
lekat,cita-cita saya semakin berkobar bahwa Indonesia akan saya jelajahi,
kelilingi dan saya akan berteriak bahwa Saya Cinta Indonesia. Sumba?? Tenang
saja pasti saya akan menginjakkan kaki dipulau itu dan membawa sejuta
kebahagiaan disana :).
5. Menghabiskan Sisa-Sisa
Terakhir di Yogyakarta
( eitsss...waktu baca jangan lupa sambil dengerin musik, lagunya Peterpan yang berjudul "Semua Tentang Kita" yaaa ^_^ )
1. Pertemuan
November lalu ditahun 2013, Awal pertemuan yang tidak akan pernah saya lupakan :).Saat itu saya dengan saudara saya, kami berdua sedang membeli terang bulan didaerah kawasan rumah kami. Saat sedang membeli terang bulan, rumah makan di samping penjualan terang bulan yang biasanya tidak ramai tersebut malam ini terlihat ramai dipenuhi oleh orang-orang asing yang sedang makan pikir saya ini tumben sekali. Bahkan terlihat dari wajah mereka bukanlah seperti orang jawa, melainkan orang Timur yang wajahnya sangat asing saya kenal..ya memang orang timur. Saya dan saudara saya hanya terdiam, menunggu pesanan kami sambil melihat orang-orang ini dan mendengarkan gaya bahasa mereka yang sangat asing terdengar di telinga saya.Selang beberapa menit, ada salah satu orang timur tersebut yang mengajak saya berbicara, dan akhirnya kami pun berkenalan.
4. Siapa Mereka?